“Banyak arsip film terancam saat ini, karena format penyimpanan di Armenia tidak memenuhi standar internasional,” kata Shushanik Mirzakhanyan, direktur Pusat Sinema Nasional Armenia, dalam konferensi pers.
Menurutnya, meskipun ada kondisi yang menguntungkan, perlu memindai, memulihkan, dan mendigitalkan javascript ini, serta menjadikan seluruh arsip publik.
“Ini adalah pekerjaan yang sangat besar, volumenya cukup besar. Bisakah Anda bayangkan berapa banyak film dengan genre berbeda yang telah dibuat dalam 100 tahun”, kata Sh. Mirzakhanyan.
Dia menyebutkan bahwa perlu membuat institut di Armenia, mendidik spesialis, dan memulihkan film Armenia di sini, jika ada kemungkinan teknis.
Vigen Galstyan, kepala departemen warisan film dari Pusat Film Nasional, yang hadir pada konferensi pers tersebut, mengatakan bahwa bahan pita harus diawetkan dalam kondisi iklim termo khusus, dan kondisinya harus terus dipantau.
“Kaset-kaset itu memiliki jangka waktu tertentu. Kami berjuang melawan waktu agar kaset-kaset ini memiliki umur selama mungkin,” katanya.
Menurut Vigen Galstyan, digitalisasi film tidak hanya menyelesaikan masalah pelestarian, film-film tersebut perlu tersedia untuk penonton, ditayangkan di luar negeri, ditayangkan di platform streaming, ditayangkan di Internet.
“Saat ini, mempublikasikan budaya kita adalah isu politik prioritas,” tegasnya.
Menurutnya, sinema adalah medium seni sempurna yang mampu melengkapi dan menyadarkan berbagai gagasan tentang siapa diri kita. “Itu adalah bahasa terpenting yang berbicara kepada diri kita sendiri tentang diri kita sendiri.”
Shushanik Mirzakhanyan mengatakan bahwa 2023 adalah peringatan 100 tahun sinema Armenia, permulaan di Armenia akan dilakukan pada 16 April, permulaan internasional telah diberikan di Prancis di bawah naungan Cinematheque pada Festival Jubilee Internasional ke-10 Film yang Dipulihkan dan Arsip “Semua Memori Dunia”, dalam kerangka “Hamo Beknazaryan. Program retrospektif “Pioneer of Armenian Cinema”.
Sumber :