YEREVAN, 24 MARET, ARMENPRESS. China telah mengancam Amerika Serikat dengan “konsekuensi serius” setelah kapal perusak Angkatan Laut AS berlayar di sekitar Kepulauan Paracel yang disengketakan di Laut China Selatan untuk hari kedua. Menurut Beijing, ini melanggar kedaulatan dan keamanannya. Ini dilaporkan oleh “Armenpress”, mengacu pada kantor berita Associated Press.
Pada 24 Maret, China mengatakan angkatan laut dan angkatan udaranya memaksa pembawa rudal USS Milius pergi saat mendekati Kepulauan Paracel. Militer AS membantah pernyataan ini.
Menurut Associated Press, hari ini kapal perang Amerika kembali berlayar di dekat pulau-pulau tersebut. Pulau-pulau tersebut berada di bawah kendali China, dan juga diklaim oleh Taiwan dan Vietnam.
“Klaim China di Laut China Selatan menimbulkan ancaman serius terhadap kebebasan laut, termasuk kebebasan navigasi dan penerbangan, perdagangan bebas dan tanpa hambatan, dan kebebasan peluang ekonomi negara-negara pesisir di Laut China Selatan,” menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Armada ke-7 AS Luka Bakich.
Sebagai tanggapan, Kementerian Pertahanan Nasional China menuduh AS “merusak perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan” dengan tindakannya. Menurut Juru Bicara Kementerian Tan Kefei, China akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanannya.
Seperti dalam pernyataan kemarin, Beijing juga mencatat hari ini bahwa pasukan China memaksa kapal Amerika untuk meninggalkan pulau-pulau tersebut.
Bakic, pada bagiannya, mengatakan bahwa kapal itu tidak dipaksa pergi, terus melakukan operasi keamanan regulernya di perairan internasional setelah menyelesaikan misinya di dekat Kepulauan Paracel.
Associated Press mengingatkan bahwa pasukan AS telah hadir di Laut China Selatan selama lebih dari satu abad dan melakukan operasi setiap hari. China secara teratur menyatakan kemarahan atas hal ini.
Sumber :